Kutai TimurPemerintah

Rp15 Miliar Digelontorkan, Petani Kutim Kini Pegang “Gadget Canggih” di Sawah

Kutai Timur – Jika dulu petani identik dengan cangkul dan lumpur, kini enam brigade pangan di Kutai Timur bersiap menyambut era baru: bertani dengan sentuhan teknologi modern. Tak lagi hanya otot, tapi juga otak dan mesin.

Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim resmi menyerahkan bantuan alat pertanian modern senilai total Rp15 miliar, Rabu (7/5/2025). Bantuan ini bukan tiba-tiba turun dari langit—melainkan hasil perjuangan sejak 2022 yang digagas Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum, dan timnya.

“Kami usulkan ke pusat sejak dua tahun lalu. Sekarang, bantuan akhirnya datang juga,” kata Dyah bangga.

Apa saja isi “kotak keajaiban” itu?

  • 6 unit traktor roda empat jenis crawler

  • 12 rotafator dan 12 transplantor

  • 24 hand traktor

  • 10 pompa air berkapasitas besar

  • 1 unit drone pertanian (dalam pengiriman)

Enam brigade penerima adalah Brigade Bengalon (Bengalon), Maju Bersama (Kaliorang), Maju Berkarya & Gumus Sejahtera (Kaubun), Nemai Urip (Kongbeng), dan Bravo Sejahtera (Long Mesangat). Masing-masing brigade mendapat bantuan senilai ±Rp2,5 miliar.

Mengapa ini penting?
Karena tanpa alat yang modern, perluasan lahan dan produktivitas pertanian akan tersendat. Dengan alat baru, petani bisa menanami lebih luas, memanen lebih cepat, dan bahkan memetakan lahan lewat udara dengan drone.

“Modernisasi ini adalah fondasi menuju pertanian berkelanjutan di Kutim. Target pangan sulit tercapai kalau masih pakai cara lama,” jelas Dyah.

Namun perjuangan belum selesai. Kutim, dengan wilayahnya yang luas, masih membutuhkan lebih banyak dukungan. Dyah pun berharap akan ada ruang anggaran tambahan atau peluang bantuan dari pusat di masa mendatang.

“Selama ada peluang, kami akan masuk. Ini bukan akhir, tapi baru permulaan,” tegasnya.

Dengan langkah ini, Kutai Timur tidak sekadar menanam padi—tapi juga menanam masa depan. Transformasi pertanian bukan mimpi, tapi sedang dikerjakan satu alat, satu brigade, dan satu hektare lahan dalam satu waktu.

(SH)

Loading

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *