SAMARINDA – Prakiraan cuaca Provinsi Kalimantan Timur pekan ini berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda dan Balikpapan meminta agar mewaspadai potensi hujan lebat hingga hujan petir disertai angin kencang.
Peringatan dini cuaca juga tertera hampir berlaku di 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur.
Semua pihak diimbau waspada terhadap dampak dari cuaca tersebut.
Semisal, banjir, air sungai meluap, pohon tumbang, jalan licin, tanah longsor dan lainnya.
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB), Cahyo Kristanto, dalam keterangan resminya juga mengimbau masyarakat waspada.
Penyiap Bahan Kesiapsiagaan di BPBD Provinsi Kaltim ini menyampaikan, beberapa kegiatan yang dilakukan dari Pusdalops PB, diantaranya pencegahan seperti semacam buku induk kajian untuk mengetahui daerah mana berpotensi hujan tinggi.
“Sehingga, mengeluarkan peringatan. Ini dilakukan oleh Tim Kajian apakah nantinya perlu ditindaklanjuti atau cukup masyarakat saja,” terangnya, Rabu (5/3/2023).
“Kita hanya menyiapkan kebutuhan-kebutuhan saja dan yang terakhir apabila bencana itu, baru dihitung lagi kerugiannya dan lainnya,” sambung Cahyo.
Imbauan yang disampaikan juga terkait agar terhindar dari sambaran petir.
Misalnya, jika berada di dalam ruangan, masyarakat diminta hindari air, jangan menyentuh peralatan elektronik, jauhi jendela dan pintu serta tidak menggunakan telepon kabel.
Sebaliknya, jika diluar ruangan, masyarakat senantiasa memantau prakiraan cuaca harian, berlindung dalam ruangan, temukan tempat aman, jangan berkerumun, dan berdiri di dekat tiang listrik atau pohon.
Jika berada di daerah terbuka saat dalam perjalanan sebenarnya dihindari bukan hanya langsung sambaran petirnya saja, akan tetapi dampaknya.
Dampak seperti petir menyambar bangunan lebih tinggi mengakibatkan reruntuhan dan atau yang lainnya jatuh ke jalan.
BPBD dalam pencegahan bencana juga senantias memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
Baik melalui media sosial, maupun siara Radio milik pemerintah setiap paginya agar masyarakat juga terus teredukasi.
“Terkait dengan jenis bencana, kita sebenarnya juga (akan) menghadapi musim kering yang kita persiapkan saat ini dari pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kita siagakan,” Tutupnya.