Sangatta – Anggota Komisi D, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kuitm) Agusriansyah menyoroti kemandirian finansial Kabupaten Kutai Timur (Kutim) di usia Kutim yang cukup dewasa ini.
Menurutnya, sejak diresmikan pada tahun 1999 silam, sampai saat ini Kutim belum mandiri secara finansial dan masih mengandalkan dana transfer pusat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Maka dari itu Pemkab Kutim diharapkan dapat memaksimalkan semua sektor terutama pada investasi yang bisa memberikan income lebih pada pendapatan asli daerah (PAD).
Maksudnya, pemerintah dapat mengelola potensi-potensi sumber pendapatan daerah sendiri. Dengan cara memanfaatkan potensi di hulu seperti Kipi Maloy dan juga potensi pariwisata yang ada.
“Ada beberapa belas saktor pajak, maksimalkan itu, atau investasi milik daerah yang bisa memberikan suntikan pada PAD,” tegasnya.
Tak hanya soal kemandirian fisikal, di usia yang sudah dewasa ini, Kutim masih dihadapkan beberapa perosalan yang harus menjadi perhatian terutama pada persoalan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti air, listrik, jalan, pendidikan kesehatan, pertanian dan pengelolaan kelautan
“Tentunya kita terus mendorong dan apresiasi agar supaya infrastruktur dasar. Air, listrik dan jalan ini betul-betul bisa dipenuhi termasuk diantaranya soal Pendidikan, Kesehatan, Pertanian dan Kelautan, tentunya juga tidak menafikan perosalan kepariwisataan yang sangat potensi,” tuturnya.
Sementara itu soal keterbukaan investasi asing, Pemkab Kutim diharapkan mampu memastikan kehadiran perusahaan-perusahaan dampak positif baik untuk kehidupan sosial dan maupun lingkungan.
“Karena yang dilakukan ini untuk Kutim Sejahtera Untuk Semua,”pungkasnya.ADV