Sangatta – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mempunyai sumber daya alam (SDA) yang kaya, baik batu bara, perkebunan kelapa sawit, karet bahkan pariwisata.
Untuk pariwisata, mendekati ratusan lokasi destinasi wisata yang beberapa diantaranya belum disentuh oleh wisatawan akibat akses yang kurang mendukung.
Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) Ramadhani meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim untuk memperhatikan kelayakan akses jalan menuju tempat wisata.
Menurutnya, penganggaran yang dilakukan pemerintah kurangnya pengalokasian anggaran peningkatan akses jalan menuju destinasi pariwisata oleh pemerintah daerah.
Dalam upaya meningkatkan kualitas jalan menuju lokasi wisata, Ramadhani mengakui pihaknya pun, lewat badan anggaran (Banggar) telah mengusulkan anggaran dengan nominal tertentu untuk sektor pariwisata.
Usulan ini pun telah telah disampaikan kepada dinas terkait dalam hal ini, Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) untuk memastikan infrastruktur jalan yang memadai.
“Meskipun anggota DPRD dapat mengajukan usulan di Badan Anggaran (Banggar), realisasi usulan tersebut tetap berada di bawah kendali Tim Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (TAPD),” katanya.
Kendati demikian ada ketimpangan dan ketidakseimbangan anggaran terhadap program infrastruktur menuju lokasi pariwisata. Serta anggaran yang digelontorkan tidak sesuai dengan kebutuhan pariwisata yang sebenarnya.
“Hal ini telah memicu perdebatan dalam rapat komisi DPRD,” ungkapnya, saat ditemui awak media di ruang sidang utama DPRD Kutim
Sementara itu, menurutnya infrastruktur jalanlah yang memadai sangat penting untuk mendukung perkembangan sektor pariwisata Kutai Timur, termasuk Taman Nasional Kutai (TNK) dan tempat wisata lainnya.
“Saya sudah sampaikan dan meminta dukungan dari Dinas PU dan Perkim untuk mewujudkan proyek ini,” pungkasnya
