Sangatta – Berdasarkan data Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024, terlihat bahwa rasio ketersediaan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kutai Timur belum mencapai angka ideal. Hal ini berdampak pada angka partisipasi sekolah, terutama di tingkat SMP, yang masih terbilang rendah.
Pada tahun 2021, partisipasi masyarakat Kutai Timur dalam pendidikan dasar mencapai 94,05%, naik menjadi 99,16% pada tahun 2022. Namun, partisipasi di tingkat SMP hanya mencapai 62,92% pada tahun 2021, dan hanya meningkat 3% menjadi 65% pada tahun 2022.
Hal ini dibeberkan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Faizal Rachman.
Dikatakannya rasio ketersediaan Gedung Sekolah SD di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2022 mencapai 239 unit, sementara seharusnya ada 278 unit Gedung SD. Oleh karena itu, masih kurang 39 unit dalam pemenuhan pelayanan Gedung SD.
Sementara itu, rasio ketersediaan Gedung Sekolah SMP di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2022 hanya mencapai 105 Gedung Sekolah, sementara yang ideal seharusnya 132 Gedung Sekolah. Dengan demikian, diperlukan 27 gedung sekolah SMP tambahan untuk memenuhi ketersediaan pelayanan di sektor Pendidikan Kutai Timur.
“Karena itu kami mengusulkan penambahan anggaran di sektor Pendidikan sebesar 1,896,291,968,908 triliun rupiah. Usulan ini sekaligus menjadi apresiasi terhadap upaya masyarakat Kutai Timur dalam meningkatkan partisipasi pendidikan dasar,” ungkapnya.
Dengan penambahan anggaran ini, diharapkan persoalan pendidikan, terutama penambahan ruang kelas pada tahun 2024, dapat terselesaikan dan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Kutai Timur. Pihak Fraksi PDI Perjuangan berharap usulan ini dapat mendapatkan dukungan penuh dari seluruh anggota DPRD untuk mendukung pembangunan sektor Pendidikan di wilayah tersebut.ADV