Sangatta – Antrian panjang di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam memperebutkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dikeluhkan masyarakat. Hal ini dikarenakan keberadaan mobil truk mengakibatkan penyempitan jalan dan kemacetan.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Joni, meminta dinas terkait untuk memahami dan mengambil tindakan yang tepat.
“Kita berharap dinas terkait ini untuk mempelajari apa masalahnya ini, kalau kuotanya memang kurang, bisa kita tambah,” ucap Joni.
Ketua DPRD Kutim juga menegaskan pentingnya pengkajian oleh dinas terkait terhadap permasalahan ini. Selain itu, Joni mengingatkan agar penanganan terhadap antrian BBM dilakukan dengan lebih serius dan efektif dalam hal pengaturan.
“Kalau memang kuotanya sudah cukup dan masih banyak yang antri, itu perlu penanganan yang lebih bagus lagi. Kita ada kesalahan mungkin dari pengaturan, yakan,” tambah Joni.
Lebih lanjut, Joni menyampaikan bahwa subsidi BBM di SPBU ditujukan untuk kendaraan kecil, yaitu masyarakat, bukan untuk perusahaan. “Yang menjadi masalah, subsidi ini untuk masyarakat kecil. Tapi kalau kendaraan yang rodanya lebih besar juga ngantri, itu bukan lagi untuk masyarakat saja tapi untuk perusahaan juga,” ungkapnya.
Joni berharap agar dinas terkait segera mengevaluasi dan mengambil tindakan yang diperlukan agar masalah antrian BBM yang muncul setiap tahun dapat diatasi dengan efektif.ADV