Sangatta – Wilayah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) merupakan daerah dengan cukup luas di Kalimantan Timur (Kaltim), dengan 18 kecamatan di dalamnya. karena wilayah yang luas ini permasalahan kendala-kendala pun masih di hadapi masyarakat, diantaranya terdapat titik blank spot jaringan internet di beberapa wilayah pelosok Kutim.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Joni, mengungkapkan akses internet yang belum memadai akan menggangu proses dan mendukung program Merdeka Belajar.
Oleh sebab itu pemerintah daerah, melalui Diskominfo Kutim harus memperhatikan hal ini.
Joni menyatakan bahwa pemerintah daerah telah menganggarkan dana untuk penambahan jaringan dan akses internet di tahun ini.
“Ini sedang diupayakan oleh pemerintah, kami DPRD telah menyetujui anggarannya. Program ini akan dilaksanakan secara bertahap, dengan target tahun 2024 sudah dimulai dan diharapkan tahun depan bisa rampung,” katanya.
Peningkatan infrastruktur internet ini diharapkan dapat memastikan bahwa seluruh wilayah di Kutim, termasuk pelosok-pelosok yang sebelumnya terkendala akses internet, dapat mendukung penuh program Merdeka Belajar.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap siswa dan pendidik memiliki akses yang memadai untuk belajar dan mengajar dengan baik,” tambah Joni.
Upaya peningkatan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Kutim serta mendukung terwujudnya visi merdeka belajar yang inklusif dan merata di seluruh daerah.