Sangatta – Anggota DPRD Kutai Timur, Leni Anggriani prihatin terhadap pemenuhan air bersih karyawan PT Duta Samba di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) V Kutim.
Saat kegiatan Resesnya, Leni menemukan bahwa masyarakat setempat harus mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari. Jika tidak ada hujan, mereka terpaksa mengorek tanah untuk mendapatkan air.
“Masyarakat mengandalkan air hujan untuk pemenuhan sehari-harinya. Jika tak hujan, mereka akan mengorek tanah untuk mendapatkan air,” ujar Leni dengan nada prihatin. Kondisi ini menunjukkan bahwa kebutuhan dasar akan air bersih belum terpenuhi, bahkan mereka terpaksa mengonsumsi air yang tercemar.
Leni Anggriani menegaskan pentingnya perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar. “Saya meminta perusahaan untuk memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat, sebab masyarakat mengonsumsi air yang tercemar,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan harus mencakup penyediaan air bersih untuk karyawan dan masyarakat sekitarnya.
Selain itu, Leni juga mengupayakan koordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk mencari solusi jangka panjang. “Dirinya pun berupaya berkoordinasi dengan PDAM untuk penyaluran dan pendistribusian air bersih untuk masyarakat,” tambah Leni. Langkah ini diharapkan dapat segera memberikan akses air bersih yang layak bagi masyarakat di sekitar PT Duta Samba.
Keprihatinan Leni Anggriani mencerminkan komitmen DPRD Kutai Timur dalam memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat, terutama dalam hal akses terhadap air bersih. Dengan adanya koordinasi yang baik antara perusahaan, PDAM, dan pemerintah daerah, diharapkan masalah krisis air bersih ini dapat segera diatasi demi kesejahteraan masyarakat dan buruh di Kutai Timur.