Sangatta – Anggota Komisi C DPRD Kutai Timur (Kutim), Jimmy, menyoroti potensi besar terminal di kecamatan-kecamatan Kutim untuk menjadi pusat perputaran ekonomi masyarakat. Namun, hal ini hanya bisa terwujud jika fasilitas di terminal dilengkapi dan diperbaiki dengan baik.
Jimmy mengungkapkan keprihatinannya atas rendahnya minat masyarakat untuk berkunjung ke terminal saat ini.
“Kurang minat masyarakat untuk berkunjung ke terminal karena kondisi terminal yang tidak representatif,” ujar Jimmy. Kondisi terminal yang kurang menarik dan tidak terawat membuat warga enggan menggunakannya sebagai tempat pemberhentian atau pertemuan.
Menurut Jimmy, solusi dari masalah ini adalah memperbaiki dan melengkapi fasilitas di terminal. Ia menyarankan penambahan sarana rekreatif dan fasilitas pendukung lainnya yang dapat menarik minat masyarakat. Dengan adanya fasilitas yang memadai, terminal bus dapat menjadi lebih dari sekadar tempat menunggu, tetapi juga menjadi pusat aktivitas masyarakat.
“Dengan memperbaiki dan melengkapi fasilitas di terminal, seperti sarana rekreatif dan fasilitas pendukung lainnya, masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan terminal,” kata Jimmy. Ia percaya bahwa revitalisasi terminal bisa mengubahnya menjadi tempat perputaran uang yang signifikan dan mendukung perekonomian lokal.
Jimmy menekankan pentingnya perhatian dari pemerintah dan pihak terkait untuk mengembangkan terminal-terminal ini. “Terminal yang representatif bisa menjadi pusat aktivitas yang menggerakkan ekonomi lokal,” tambahnya. Ia berharap bahwa dengan adanya perbaikan dan peningkatan fasilitas, terminal-terminal bus di Kutim dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan ekonomi daerah.
Revitalisasi terminal bus di Kutai Timur bukan hanya soal memperbaiki bangunan fisik, tetapi juga tentang membangkitkan kembali semangat dan kebiasaan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Dengan perhatian dan dukungan yang tepat, terminal-terminal ini dapat menjadi pusat perputaran ekonomi yang dinamis dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian lokal.