KUTAI TIMUR- Anggota Komisi D DPRD Kutai Timur (Kutim), Yang Ipui, soroti kurangnya penyediaan arus listrik dibeberapa desa yang ada di wilayah Kutim.
Kebutuhan akan adanya akses listrik ini sangat mempengaruhi aktivitas masyarakat termasuk di sektor pendidikan dan ekonomi.
Seperti wilayah Mekarbaru yang belum teraliri listrik, anggota Komisi D DPRD Kutai Timur, Yan Ipui, mengatakan, sudah ada sebagian besar wilayah di Kutim yang teraliri listrik seperti di wilayah Telan dan Kombeng.
“Sekarang hanya ada sekitar 8 desa yang belum teraliri listrik, dan kami terus memperjuangkan agar mereka bisa segera mendapatkan akses tersebut,” jelas Yan Ipui.
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal ini yakni menyediakan solar cell. Penyediaan solar cell sendiri sangat bermanfaat bagi warga desa yang selama ini mengandalkan genset sebagai sumber listrik mereka, seperti di desa Rantau Panjang.
“Di desa kami, harga pertalite bisa mencapai Rp20.000 per liter, dan penggunaan genset sangat membebani biaya. Dengan adanya solar cell, masalah ini bisa teratasi dengan baik,” sambung Yan Ipui.
Yang Ipui menambahkan, jika dengan penyediaan solar cell ini mampu menjadi solusi bagi daerah-daerah terpencil yang ada di Kutim, sehingga bisa membantu meringankan beban masyarakat yang dalam aktivitasnya sangat memerlukan aliran listrik.
Selain itu, dengan penggunaan solar cell ini diharapkan bisa diterapkan kesejumlah daerah yang minim penyediaan aliran listrik.