Kutai Timur – Salah satu proyek yang menjadi sorotan dalam APBD 2025 adalah pembangunan jalan di Rantau Pulung.
Ketua DPRD Kutim, Jimmy, menegaskan pentingnya alokasi anggaran Rp42 miliar untuk menyelesaikan proyek tersebut.
“Jalan ini sangat penting untuk masyarakat. Kami memastikan bahwa proyek ini tetap dilanjutkan tahun depan,” ujar Jimmy, Kamis (21/11/2024).
Ia juga menyebutkan bahwa kondisi jalan di beberapa wilayah Kutim masih jauh dari memadai.
“Jika menggunakan aspal, kualitasnya sering terganggu oleh musim hujan. Namun, opsi semenisasi membutuhkan biaya yang jauh lebih besar,” jelasnya.
Perbaikan Jalan Poros Sangatta – Rantau Pulung (Ranpul) di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur diusulkan diambil alih oleh pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Hal itu disebabkan lantaran perusahaan tambang terbesar di Kutai Timur, PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang berkomitmen memperbaiki namun tak kunjung ada realisasi.
Oleh sebab itu, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman mengambil tindakan tegas memerintahkan kepada Dinas PUPR Kutim untuk menyurati ke pimpinan PT KPC agar pekerjaan tersebut diambil alih oleh pemerintah.
Jalan Poros Sangatta – Rantau Pulung itu menjadi penghubung antara Kota Sangatta dengan kecamatan yang berada di sebelah barat Kabupaten Kutai Timur. Misalnya, Kecamatan Rantau Pulung, Batu Ampar, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat hingga Busang.
Akan tetapi, jalan poros tersebut yang kondisinya rusak akan lebih parah jika turun hujan.
Ia mengaku hampir setiap hari warga Kecamatan Rantau Pulung mengeluhkan hal tersebut kepadanya.
“Hampir setiap hari saya menerima pesan melalui WhatsApp dari warga Rantau Pulung yang mengeluhkan kondisi jalan ini,” imbuhnya.(Adv)
![]()









