Sangatta – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Kutai Timur, Riduan, baru-baru ini melaksanakan kegiatan reses di daerah pemilihannya (Dapil 3) yang meliputi Kecamatan Muara Ancalaing, Muara Bengkal, Busang, Batu Ampar, dan Long Mesangat. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin anggota DPRD untuk menyerap aspirasi masyarakat mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi oleh warga di wilayah Dapilnya.
Dalam kegiatan reses yang dilaksanakan, salah satu isu utama yang terungkap adalah masalah infrastruktur, khususnya kerusakan jalan yang menghambat akses transportasi di daerah tersebut. Masyarakat setempat mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah, yang mengakibatkan terbatasnya akses menuju berbagai fasilitas penting, seperti pasar, sekolah, dan pusat layanan kesehatan. Kondisi ini juga berdampak langsung pada kegiatan ekonomi masyarakat, terutama sektor pertanian.
“Jalan ada yang rusak, apalagi ketika membawa hasil pertanian ke pasar. Mereka berharap ada perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki jalan agar bisa lancar dilalui, khususnya bagi kendaraan pengangkut hasil pertanian,” kata Riduan.
Politisi Demokrat ini menyampaikan bahwa perbaikan infrastruktur, khususnya jalan, akan menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah. Menurutnya, akses yang lancar dan baik akan mendukung kelancaran distribusi hasil pertanian, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Perbaikan jalan ini sangat penting, karena dapat membuka akses yang lebih baik bagi masyarakat. Terutama untuk sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung ekonomi di daerah ini. Jika jalan-jalan diperbaiki, maka distribusi produk pertanian akan lebih efisien, dan tentu saja kesejahteraan petani akan meningkat,” ujar Riduan.
Selain masalah infrastruktur, sektor pertanian dan perkebunan juga menjadi fokus utama dalam reses kali ini. Sebagian besar masyarakat di daerah tersebut bergantung pada hasil pertanian untuk mata pencaharian mereka. Namun, mereka menghadapi sejumlah kendala, di antaranya adalah sulitnya akses terhadap pupuk serta terbatasnya fasilitas pemasaran hasil pertanian.
Salah satu masalah yang diungkapkan oleh masyarakat adalah kesulitan dalam mendapatkan pupuk dengan harga yang wajar dan akses terbatas terhadap fasilitas pemasaran hasil pertanian. Hal ini membuat para petani kesulitan dalam mengoptimalkan produksi mereka, yang berimbas pada pendapatan yang tidak maksimal.
Riduan pun menyoroti hal tersebut dan menekankan perlunya perhatian lebih dari pemerintah dalam menyediakan akses yang lebih baik terhadap kebutuhan petani, terutama dalam hal penyediaan pupuk dan pemasaran hasil pertanian. “Ketersediaan pupuk dengan harga yang wajar dan akses pemasaran yang baik adalah dua hal penting yang perlu diperhatikan. Jika ini dapat dipenuhi, maka hasil pertanian akan meningkat dan perekonomian lokal akan berkembang,” ujarnya.
Tidak hanya sektor pertanian, sektor perikanan juga mendapat perhatian dalam reses ini. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir juga mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah, baik dalam bentuk bantuan sarana dan prasarana perikanan maupun pelatihan untuk meningkatkan kualitas hasil perikanan mereka.
Selain itu, sektor kesehatan juga menjadi salah satu topik yang muncul dalam reses kali ini. Masyarakat berharap adanya peningkatan fasilitas kesehatan di wilayah mereka, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota. Hal ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang memadai terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
“Fasilitas kesehatan di daerah kami masih terbatas. Kami berharap agar pemerintah daerah dapat memperhatikan hal ini, sehingga warga bisa mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik tanpa harus bepergian jauh ke kota,” ujar salah seorang warga.
Menanggapi berbagai aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, H Riduan berjanji untuk terus memperjuangkan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi warga di daerah pemilihannya. Ia akan mendorong pemerintah daerah agar lebih memperhatikan sektor-sektor yang menjadi kebutuhan mendasar masyarakat, terutama di bidang infrastruktur, pertanian, perikanan, dan kesehatan.
“Reses ini sangat penting bagi saya untuk mendengar langsung keluhan dan aspirasi masyarakat. Saya akan terus memperjuangkan aspirasi mereka dan mendorong agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih terhadap infrastruktur dan sektor-sektor yang mendukung perekonomian lokal,” tegas Riduan.
Ia juga menambahkan bahwa hasil dari kegiatan reses ini akan disampaikan dalam rapat DPRD dan akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan. “Aspirasi yang berhasil dihimpun akan kami perjuangkan melalui lembaga DPRD. Kami berkomitmen untuk memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat,” tuturnya.
Kegiatan reses merupakan salah satu mekanisme yang digunakan oleh anggota DPRD untuk bertemu langsung dengan masyarakat guna menyerap berbagai aspirasi dan informasi mengenai kondisi dan kebutuhan di daerah pemilihan masing-masing. Selain itu, reses juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dan harapan mereka kepada wakil rakyat yang mereka pilih.
“Dengan kegiatan reses ini, saya berharap dapat lebih memahami kebutuhan masyarakat di daerah pemilihan saya dan berusaha memberikan solusi terbaik untuk kemajuan daerah tersebut,” kata Riduan menutup perbincangan.
Melalui kegiatan reses yang rutin dilaksanakan, anggota DPRD dapat lebih dekat dengan rakyat dan lebih memahami permasalahan yang ada di masyarakat. Diharapkan, hasil dari reses ini dapat dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan yang lebih berpihak pada kepentingan masyarakat.(Adv)