Kutai TimurPariwisataPemerintah

Pemuda Hebat Kutim Buktikan Desa Tak Lagi Dianggap Sebelah Mata

Kutai Timur — Semangat membangun daerah tak selalu harus datang dari balik meja birokrasi. Kadang, ia tumbuh dari tangan-tangan muda yang percaya bahwa desa tempat mereka tumbuh menyimpan masa depan yang tak kalah hebat. Itulah yang ditunjukkan Komunitas Pemuda Kutim Hebat saat mengukuhkan pengurus baru periode 2025–2030 dan mengumumkan pemenang lomba vlog bertema Explore Potensi Desa Kutim 2025, Senin (19/5/2025).

“Kami hadir bukan hanya untuk eksis, tapi ingin berbuat nyata demi daerah yang kami cintai,” ujar Ketua Pemuda Kutim Hebat, Habibi, dengan nada haru.

Acara yang digelar di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, itu menjadi momen penting untuk menyatukan langkah pemuda dalam mendukung 50 program prioritas Pemkab Kutim di bawah kepemimpinan Ardiansyah Sulaiman–Mahyunadi.

Habibi menekankan pentingnya sejalan dengan arah kebijakan pemerintah. Ia menyayangkan masih adanya kelompok yang bergerak tanpa arah yang jelas dan justru memperbesar jarak dengan pemerintah.

“Banyak organisasi hari ini tidak tahu ke mana arah tujuan. Pemerintah ingin membangun ke kanan, mereka malah ke kiri. Padahal kita harus saling menguatkan,” tuturnya.

Lomba vlog yang digelar menjadi ajang pembuktian bahwa pemuda tak hanya pandai berbicara, tapi juga mampu berkarya. Ratusan peserta menjelajahi 139 desa di Kutim, merekam wajah-wajah desa yang hangat, potensi wisata yang tersembunyi, serta budaya dan kuliner lokal yang kaya.

Ketua panitia, Willy Christian, menyebutkan bahwa karya-karya yang masuk menunjukkan bahwa desa adalah pusat harapan. “Desa bukan cuma soal masa lalu, tapi tempat kita menanam masa depan. Kami ingin dunia tahu bahwa Kutim punya kekayaan yang tak ternilai di tingkat akar rumput,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga tak lepas dari dukungan sejumlah mitra seperti PT Kaltim Prima Coal, PT Indexim Coalindo, PT Indominco Mandiri, dan Hotel Royal Victoria. Dukungan ini menandakan bahwa gotong royong untuk memajukan desa bukan wacana kosong.

Lewat kreativitas dan kemauan untuk menggali potensi lokal, pemuda Kutim membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal kecil—seperti sebuah vlog yang lahir dari cinta pada tanah kelahiran. (SH)

Loading

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *